KAREBATORAJA.COM, JAKARTA — Pada tahap pertama, yakni seleksi administrasi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada enam putra putri Toraja yang lolos.
Keenam orang ini, masing-masing Irjen Pol Dharma Pongrekun, Dr. Johanis Tanak, SH, MH, dan Prof. Dr. Marthen Napang, SH, MH, Ferdinand T Andi Lolo, Yohana Pong Parante, dan Yves S Palambang.
Masuk tahap dua, yakni uji kompetensi masih ada empat putra Toraja yang lolos, yakni Irjen Pol Dharma Pongrekun, Dr. Johanis Tanak, SH, MH, dan Prof. Dr. Marthen Napang, SH, MH, Ferdinand T. Andi Lolo.
Masuk tahap tiga, yakni tes psikologi, berkurang lagi satu putra Toraja yang lolos, sehingga tertinggal tiga orang. Ketiganya adalah Irjen Pol Dharma Pongrekun, Dr. Johanis Tanak, SH, MH, dan Prof. Dr. Marthen Napang, SH, MH.
Namun, memasuki tahap keempat, yakni tes profile assessment, tinggal satu putra Toraja yang masih bertahan, yakni Dr. Johanis Tanak, SH, MH. Itu sesuai dengan pengumuman Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, yang dilaksanakan di Kementerian Sekretariat Negara, Jumat, 23 Agustus 2019.
“Seleksi Capim KPK, periode 2019-2023, dari 40 orang peserta yang mengikuti profile assesment pada 8-9 Agustus 2019, yang dinyatakan lulus 20 orang,” kata Ketua Panitia Seleksi Capim KPK, Yenti Garnasih.
Kegagalan di fase ini tidak hanya dialami oleh dua putra Toraja lainnya. Namun, petahana, yang merupakan Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, juga gagal lolos di fase ini. Laode menyusul rekannya sesama petahana, Basaria Panjaitan yang telah gugur pada tahap sebelumnya. Satu-satunya petahana yang masih bertahan di 20 besar adalah Alex Marwata.
Yenti menambahkan, para peserta seleksi Capim KPK yang lolos tersebut wajib mengikuti rangkaian tes lanjutan yakni tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto dan wawancara serta uji publik.
“Setiap satu hari, ada 7 peserta yang akan mengikuti tes wawancara dan uji publik. Peserta yang dinyatakan lulus juga akan diumumkan melalui website Kemensetneg,” urai Yenti.
Satu-satunya putra Toraja yang lolos ke 20 besar adalah Dr. Johanis Tanak, SH, MH. Pria asal Bangkelekila, Toraja Utara, itu berprofesi sebagai Jaksa dan pernah menduduki jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Saat ini, Johanis menduduki jabatan Dirjen Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia. (*)
Penulis: Herson Pasuang
Foto: dok. Istimewah