Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah banyak membantu masyarakat. Banyak orang yang tertolong dari sisi kesehatan. Berikut testimoni salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), asal Enrekang.
Hartati namanya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdi sebagai guru di SMP Negeri 2 Enrekang ini adalah penderita Ca.Mammae (kanker payudara-red) sejak tahun 2012. Dia sudah menjalani kemoterapi sebanyak enam kali. Biaya kemoterapi tidak sedikit dan sangat memberatkan dan tidak sebanding dengan gajinya sebagai guru. Namun, dengan menggunakan JKN-KIS, biaya pengobatannya, termasuk kemoterapi, tidak lagi menjadi beban pemikirannya.
Berikut testimoni Hartati kepada staf BPJS Centre Klok Enrekang, Rahmawati Pajjalangi, dengan gaya bertutur saya:
Sebenarnya sudah sangat lama saya mau share pengalaman menggunakan Kartu Sakti JKN-KIS, tapi saya masih ragu-ragu. Ternyata apa yang saya dengar dan baca tentang complain negative BPJS Kesehatan selama ini tidak seperti yang mereka katakan. Yah, benar saya mengalami apa yang telah diberikan oleh Pelayanan menggunakan Kartu JKN-KIS. Apa yang saya alami dengan adanya lembaga hukum publik ini sangat luar biasa. Masalah iuran bulanan yang dipotong dari gaji saya yang berprofesi sebagai guru di sebuah SMP di Kabupaten Enrekang tidak seberapa dibanding dengan jaminan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan sebagai Penyelenggara Program Jaminan Sosial Kesehatan.
Saya Penderita Ca. Mammae sejak 2012 dan sudah melakukan kemoterapi sebanyak enam kali. Saya seorang PNS segmen Pekerja Penerima Upah yang diberikan Hak Kelas Rawat Kelas I. Untuk pegawai dengan penghasilan yang hanya cukup untuk membiayai hidup keluarga belum mampu untuk membayar tarif pelayanan kesehatan yang telah saya lakukan seperti kemoterapi ini. Syukur alhamdulillah dengan adanya Program JKN ini sangat membantu bagi pengobatan saya.
Saya tidak perlu berkomentar banyak dengan Program JKN ini. Dengan biaya kemoterapi Rp15-20 juta sekali kemo, tidaklah mudah bagi saya untuk membayar tarif tersebut, apalagi saya melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali sesuai diagnosa dokter. Alhamdulillah, itulah kata yang selalu saya ucapkan ketika mendapatkan pertolongan dengan Program JKN ini.
Terima kasih BPJS dengan perantaramu, Tuhan menunjukkan betapa besar kasih sayang kepada umatnya. Kalau selama ini orang banyak mengatakan keluhan tentang BPJS Kesehatan, saya siap menjadi saksi pengunaan Kartu JKN ini. Wajarlah ada aturan di setiap Institusi, mulai dari syarat ini itu, rujukan, administrasi, dan lain lain, yang membuat kita harus melengkapi syarat-syarat tersebut.
Sekali lagi saya berterima kasih atas Program JKN ini. Kepada peserta yang telah membayar iuran tepat waktu, faskes dan tenaga kesehatan yang melayani dengan baik serta BPJS Kesehatan sebagai Penyelenggara Program JKN-KIS ini. Tanggapan saya dengan Program JKN-KIS ini adalah “LUAR BIASA DAN TERIMA KASIH. (*)