KAREBATORAJA.COM, TONDON — Pergeseran dan amblas adalah fenomena tanah yang terjadi di beberapa wilayah, baik di Toraja Utara maupun Tana Toraja pada musim hujan tahun 2019.
Di Lembang Buri, Kecamatan Rembon, sebanyak 151 warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena khawatir akan terjadi tanah longsor di permukiman mereka. Terdapat banyak rekahan tanah maupun pergeseran di sekitar permukiman warga.
Di Toraja Utara, satu unit rumah permanen milik warga di Lembang Tondon Induk, Kecamatan Tondon, rusak parah karena tanah dimana rumah itu berdiri, bergeser dan amblas.
“Rumah yang rusak berat itu milik Pong Sikka. Kejadiannya waktu hari Sabtu, 5 Mei 2019. Penyebab kerusakan rumah itu adalah pergeseran tanah,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara, Alexander Tappang, Selasa, 7 Mei 2019.
Alexander mengatakan, selain di Lembang Tondon Induk, pergeseran tanah juga terjadi di objek wisata Buntu Pune, Kelurahan Ba’tan, Kecamatan Kesu’. Akibat pergeseran tanah itu, sejumlah fasilitas objek wisata, seperti jalan dan toilet, rusak cukup berat. Dibutuhkan penanganan yang lebih maksimal dan serius.
Alexander menyebut, bencana alam berupa tanah longsor, tanah bergeser, dan tanah amblas, cukup banyak terjadi di kabupaten Toraja Utara pada satu bulan terakhir. (*)
Penulis: Desianti
Foto: dok. BPBD Toraja Utara