KAREBATORAJA.COM, RANTEPAO — Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tana Toraja, Jefri Pananging Makapedua, memberi apresiasi tinggi terhadap Kombongan Kalua’ Tallu Batu Lalikan, dengan topik perlawanan terhadap politik uang, yang digelar di Tongkonan Sangulele Kantor Pusat BPS Gereja Toraja, Kamis, 5 September 2019.
Dia menyebut, untuk mewujudkan Toraja bebas dari politik uang atau money politics merupakan mimpi (dream) dari semua elemen masyarakat yang ada. Namun, hal itu tidak akan terjadi secara instan.
“Itu dream, mimpi kita semua. Saya apresiasi langkah yang sudah dimulai ini untuk meraih mimpi itu,” ujar Jefri.
“Butuh waktu. Mungkin saat ini kita belum bisa langsung menikmatinya (bebas politik uang), tapi anak cucu kita nanti,” katanya lebih lanjut.
Jefri mengatakan, di tengah kehidupan sosial masyarakat yang masih terbelakang dari sisi pendidikan maupun ekonomi, amat sulit menghapus praktek politik uang. Kehidupan yang serba instan dan konsumtif juga jadi penyebab kenapa politik uang susah dihilangkan.
“Tapi kita tetap harus berusaha dan terus berusaha. Semua elemen bergerak, tokoh agama, tokoh pemuda, perempuan, dan semua pihak harus bergerak, karena tidak ada sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,” ujarnya.
Untuk saat ini, menghapuskan praktek politik uang di Toraja masih cukup sulit. Dibutuhkan semua upaya luar biasa dan kerjasama semua pihak untuk menghentikannya.
“Kalau kita mau langsung berhenti saat ini juga, itu sulit,” tegasnya.
Kombongan Kalua’ Tallu Batu Lalikan yang digelar di kantor pusat BPS Gereja Toraja dihadiri oleh hampir semua perwakilan elemen masyarakat Toraja; ada tokoh agama, pemerintah, dan sejumlah tokoh adat Toraja. (*)
Penulis: Arthur
Foto: dok. Kareba Toraja